Memahami Struktur Teks Eksplanasi

Posted by wew Jumat, 13 Mei 2016 0 komentar
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain lagi akan terjadi kemudian. Teks eksplanasi tersebut menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya fenomena alam atau sosial. Dengan kata lain, teks eksplanasi kompleks adalah teks yang menjelaskan tentang keadaan, proses terjadinya sesuatu/fenomena. Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial, yakni memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang proses terjadinya sesuatu menurut prinsip sebab-akibat.
Struktur teks itu merupakan gambaran cara teks tersebut dibangun. Teks eksplanasi disusun dengan struktur teks pernyataan umum (pembukaan) diikuti oleh urutan sebab-akibat. Tahap pernyataan umum merupakan pembuka tentang hal yang akan dijelaskan, pernyataan umum di dalam teks tersebut merupakan gambaran awal tentang apa yang disampaikan. Kalimat yang ada di dalam pernyataan bersifat umum. Pada tahap pembukaan teks eksplanasi tentang siklus hidrologi disampaikan bahwa sirkulasi air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer dapat dijelaskan melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Kriteria tersebut digunakan untuk menjabarkan lebih lanjut tentang bagaimana sirkulasi air di bumi terjadi. Sedangkan urutan sebab-akibat merupakan inti tentang apa yang disampaikan. Amatilah bagan berikut yang menjelaskan secara singkat bangunan teks eksplanasi yang berjudul “Siklus Hidrologi”.
siklus hidrologi
Dari bagan tersebut dapat dicermati bahwa siklus hidrologi terjadi karena rentetan peristiwa yang satu mengakibatkan terjadinya peristiwa lain. Perhatikan tabel yang memperlihatkan hubungan antara struktur teks “Siklus Hidrologi” dan peristiwa yang terjadi berikut ini!
No.Struktur TeksPeristiwa
1.Pernyataan
Umum
Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
2.Urutan Sebab-
Akibat
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, embung, reservoir, waduk, dan air laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dengan wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi
3.Urutan Sebab-AkibatKarena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Temperatur yang berada di bawah titik beku (freezing point) mengakibatkan kristal-kristal es terbentuk. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi dan disebut dengan hujan atau presipitasi. Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0ยบ Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju
4.Urutan Sebab-AkibatKetika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.

Perhatikan paragraf kedua kalimat pertama “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi.” Kata akibat dalam kalimat tersebut mengandung hubungan sebab-akibat yang dinyatakan dengan kategori nomina. Selain akibat, hubungan sebab-akibat dengan kategori nomina yang lain adalah akibatnya, sebagai akibat, jadi, dan hasilnya. Beberapa nomina yang menunjukkan hubungan sebab-akibat dalam teks “Siklus Hidrologi” adalah sebagai berikut.
KalimatNomina
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi.Akibat
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara.Akibat

Hubungan sebab-akibat juga bisa dinyatakan dengan konjungsi, seperti sebab, karena, dan ketika. Beberapa konjungsi yang menunjukkan hubungan sebab-akibat dalam teks “Siklus Hidrologi” adalah sebagai berikut.
KalimatKonjungsi
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air.Karena
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara.Karena
Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah.Karena
Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Ketika

Hubungan sebab akibat juga bisa ditunjukkan dengan kata kategori verba, seperti menyebabkan, menimbulkan, mengakibatkan, membuat, menjadikan, dan menyumbang. Beberapa verba yang menunjukkan hubungan sebab-akibat  dalam teks “Siklus Hidrologi” adalah sebagai berikut.
KalimatVerba
Temperatur yang berada di bawah titik beku (freezing point) mengakibatkan kristal-kristal es terbentuk.Mengakibatkan
Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dengan wujud uap.Menyebabkan
Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi dan disebut dengan hujan atau presipitasi.Menyebabkan

Teks eksplanasi banyak menggunakan kata kerja material dan relasional. Kata kerja material menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Kata kerja relasional menunjukkan hubungan sebab-akibat. Beberapa kata kerja material yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa dalam teks “Siklus Hidrologi”, adalah sebagai berikut.
KalimatVerba Material
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Berubah
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Berubah
Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0ยบ Celcius, butiran air akan berubah menjadi saljuBerubah
Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk.Memasuki
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara.Berbenturan

Setelah menemukan kata kerja material dalam teks “Siklus Hidrologi”, selanjutnya adalah menemukan kata kerja relasional yang menunjukkan hubungan sebab-akibat. Verba relasional lebih menekankan pada verba atau kata kerja yang berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. kalimat yang mengandung verba relasional harus memiliki pelengkap, jika tidak maka kalimatnya akan terlihat rancu.  Beberapa verba relasional dalam teks yang di atas adalah sebagai berikut.
KalimatVerba Relasional
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Akibat, menjadi
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara.Karena, akibat
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi airKarena, menjadi
Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0ยบ Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.Jika, menjadi

Teks eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar adanya. Kalimat pertama pada kolom berikut adalah kalimat yang menunjukkan kebenaran tersebut. Temukan lagi kalimat yang lain pada teks “Siklus Hidrologi”, lalu isilah kolom berikut.
KalimatVerba Relasional
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Akibat
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara.Akibat
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air.Karena
Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah.Karena
Temperatur yang berada di bawah titik beku (freezing point) mengakibatkan kristal-kristal es terbentuk.Mengakibatkan
Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dengan wujud uap.Menyebabkan
Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi dan disebut dengan hujan atau presipitasi.Menyebabkan
Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk.Memasuki
Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0ยบ Celcius, butiran air akan berubah menjadi saljuBerubah

Baca Selengkapnya ....

Memproduksi Teks Ulasan

Posted by wew 0 komentar
Memproduksi teks ulasan merupakan kegiatan memberikan ulasan atau resensi atas suatu karya baik film maupun drama. Ulasan disusun sebagai umpan balik dari rasa kritis kita terhadap film atau drama  tersebut. Ulasan yang berbentuk teks disebut sebagai teks ulasan. Teks ulasan bertujuan sebagai media melontarkan kritikan secara sopan dan santun terhadap suatu karya. Cara yang paling tepat adalah menyampaikan kritik dengan tutur sapa yang santun, pemilihan kata yang baik, dan pada waktu yang tepat. Permasalahan yang dikritik tentunya harus dikuasai dan sebaiknya ulasan tersebut memberikan solusi terhadap permasalahan yang dikritik.

Teks ulasan adalah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap sebuah film atau drama. Teks tersebut memuat tanggapan, tinjauan, dan analisis dalam hal ini film dan drama yang berhubungan dengan latar, waktu, tempat, tokoh dan penokohan, bahkan pengambilan gambar pada film dan drama juga turut diperbincangkan. Sebuah film atau drama yang digelar tentu akan mengundang reaksi pro atau kontra dari para penonton. Satu karya berupa film atau drama yang menurut seseorang bagus, belum tentu bagus di mata orang lain. Penilaian bagus-tidaknya sebuah film atau pergelaran drama, dapat dituangkan melalui teks ulasan tersebut.

Pada tulisan ini ulasan yang dibahas adalah mengenai film berjudul Tangkuban Perahu yang dibuat tahun 1982. Sangkuriang adalah legenda yang berasal dari Tatar Sunda. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang, dan Gunung Bukit Tunggul. Berikut ulasan mengeani film Tangkuban Perahu.
No.Struktur TeksKalimat
1.Orientasi 1Film Tangkuban Perahu adalah film yang terinspirasi dari legenda yang berasal dari Tatar Sunda. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung. Film ini  disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra. Dalam film ini yang berpemeran sebagai Dayang Sumbi adalah Suzanna, Baun Gazali sebagai Adipati Arya Panjalu, Ratno Timoer sebagai Prabu Sungging Purbangkara, Ryan Hidayat sebagai Jaka Sona, Clift Sangra sebagai Sangkuriang, Ibu Suri Ade Irawan, dan I.M. Damsyik sebagai Arya Medang serta S. Parya sebagai Lengser.
2.Tafsiran IsiKarena malas mengambil teropong benangnya yang jatuh, Dayang Sumbi mengucap: kalau ada yang membantu mengambilkan teropong, akan dijadikan suami. Ternyata Lengser, pegawai kerajaan, yang mengambilkan. Ayah Sumbi, Raja Prabangkara, marah ketika mendengar Sumbi menjadi istri Lengser dan hamil. Lengser menjadi anjing ketika diumpat raja dan Sumbi diusir ke hutan. Sumbi bersama sang anjing, Tumang, bersama membesarkan anak mereka, Jaka Sona. Jaka Sona selalu ditemani Tumang, tetapi ia tidak mengetahui bahwa itu ayahnya. Ketika Sumbi menginginkan hati menjangan, Jaka mencarikannya. Menjangan tak kunjung ia peroleh. Karena kesal, ia menakut-nakuti Tumang. Dengan panah. Panah melesat, Tumang tewas. Ia mengambil dengan paksa hati anjing itu dan diserahkan kepada Sumbi. Ketika mengetahui Tumang tewas, Sumbi marah dan mengusir Jaka. Jaka lalu bernaung di sebuah gua.

Di sinilah ia mendengar suara gaib, bertapa sembilan tahun, mendapat kesaktian dan berubah jadi Sangkuriang. Ia lalu turun gunung membantu rakyat yang ditindas Prabangkara yang sebenarnya kakeknya sendiri. Ibunya hanya ditemui kuburannya dan Sangkuriang harus berhadapan dengan raja dan para prajuritnya. Waktu menghindar dari kejaran para prajurit, ia bertemu dengan wanita yang mengaku bernama Larasati, yang mirip Sumbi. Mereka saling jatuh cinta, tetapi lalu Larasati alias Sumbi yang menyamar untuk menghindar dari pencarian ayahnya, mengenali Sangkuriang itu anaknya dari bekas luka di kepalanya. Dikatakanlah siapa dirinya sebenarnya, tetapi Sangkuriang tidak mau tahu. Maka ketika Sangkuriang tetap mendesak untuk kawin, Sumbi memberi syarat: membendung Citarum, membuat danau, dan membangun perahu. Syarat dipenuhi, bahkan sambil berduel dengan Prabangkara di tengah usahanya itu. Prabangkara tewas. Usaha penyadaran Sumbi tetap tak berhasil. Sangkuriang tetap bersikukuh dengan keinginannya. Ketika Sumbi hendak dicium, tiba-tiba berubah jadi bunga. Sangkuriang menyesal. Perahu yang sudah jadi ditendang dan jadilah Gunung Tangkuban Perahu.
3.EvaluasiPemeran tokoh utama film ini sangat menjiwai perannya, hal itu terlihat dengan adegan-adegan yang diperankannya dengan sangat baik. Begitu pula dengan pemilihan tempatnya sangat sederhana dan menarik serta sesuai dengan perkembangan budaya saat itu.

Namun sayangnya, dalam film ini terdapat adegan yang kurang edukatif untuk kalangan bawah umur yang tidak disensor. Selain itu, dalam film ini banyak sekali adegan yang jelas bersifat kriminalitas bersenjata yang dilakukan langsung seperti pembelahan/pemenggalan/pemotongan org*n tubuh.
4.RangkumanSecara keseluruhan, film Tangkuban Perahu sangat menarik karena ditampilkan dengan mode yang mengandung unsur budaya Indonesia sehingga dapat bersifat informatif bagi para penontonnya untuk lebih mencintai budaya dan saling menghormati antar kalangan untuk perdamaian bersama.

Baca Selengkapnya ....

Mengonversi Teks “Menunggu Godot”

Posted by wew 0 komentar
Menunggu Godot adalah naskah karya sastrawan Irlandia bernama Samuel Beckett (1906-1989). Karya ini bercerita tentang penantian dua sahabat karib, Vladimir dan Estragon. Keduanya tak lagi sanggup mengingat apakah telah menunggu seharian, seminggu, sebulan, setahun, atau bahkan puluhan tahun. Cerita berakhir dengan tragedi. Saat waktu terus berlalu, wajah dua sahabat itu makin keriput dan rambutnya memutih. Adapun Godot yang ditunggu tak kunjung tiba. Menunggu Godot tak hanya menunggu ketidakpastian, tetapi juga merupakan kesia-siaan atau penantian penuh kekonyolan. Dari sini muncullah istilah ‘Menunggu Godot’.

Naskah drama ini terdiri dari dua babak. Babak I dan babak II menunjukkan setting tempat dan waktu yang sama, yaitu di suatu jalan di desa pada suatu senja. Pada jalan itu terdapat sebuah pohon. Pada babak I, pohon itu tanpa daun, dan pada babak II sudah muncul beberapa helai daun. Tokoh yang terdapat dalam naskah ini hanya lima orang, yakni Vladimir, Estragon, Pozzo, Lucky, serta Boy. Namun dalam dialog yang diucapkan oleh para tokoh tersebut muncul nama Godot, ialah tokoh yang mereka nantikan. Godot tidak muncul dalam teks drama dalam artian hanya ada nama tokoh dan dialog tetapi hanya dalam ucapan tokoh tokoh yang membicarakannya.

Sementara Menunggu Godot
Karya : Samuel Beckett
Terjemahan : B. Very Handayani
Editor naskah : Yudi Ahmad Tajuddin
Editor : Amien Wangsitalaja
Penerbit buku : Tarawang
Pemain:
Estragon (Gogo)
Vladimir (Didi)
Pozzo
Lucky

Adegan 1
Sebuah jalan desa. Sebatang pohon. Petang hari Estragon duduk di sebuah gundukan, sedang mencoba melepaskan sepatu bootnya. Dia menarik kedua tangannya, lalu terengah-engah. Dia menyerah, Nampak sangat lelah, istirahat dan mencobanya lagi seperti sebelumnya. Masuk Vladimir.
Estragon:(menyerah lagi) Sia-sia!
Vladimir:(Maju dengan langkah pendek, berjalan kaki, kedua kakinya melangkah lebar) Aku mulai setuju dengan pendapat itu. sepanjang hidup aku mencoba menjauhkannya dariku dengan berkata; Vladimir cobalah berpikir, kau bahkan belum mencoba semuanya. Dan aku terus berjuang. (Dia termenung, memikirkan perjuangannya. Lalu berpaling pada Estragon). Jadi kau di sini lagi.
Estragon:Memang
Vladimir:Aku senang melihatmu lagi. Aku kira kau telah pergi untuk selamanya
Estragon:Aku juga.
Vladimir:Bersama lagi, akhirnya! Kita harus merayakannya. Tapi bagaimana caranya? (dia berpikir) Bangunlah dan aku akan memelukmu.
Estragon:Aku juga.
Vladimir:Bersama lagi, akhirnya! Kita harus merayakannya. Tapi bagaimana caranya? (dia berpikir) Bangunlah dan aku akan memelukmu.
Estragon:(dengan marah) Jangan sekarang. Jangan sekarang.
Vladimir:(terluka, dengan dingin) Bolehkah hamba tahu di manakah tuan puteri menghabiskan malamnya?
Estragon:Di selokan.
Vladimir:(Dengan kagum) Selokan? Di mana?
Estragon:(tanpa isyarat) Di sana.
Vladimir:Dan mereka tidak memukulmu?
Estragon:Memukulku? Tentu saja mereka memukulku.
Vladimir:Gerombolan yang sama?
Estragon:Sama? Aku tidak tahu.
Vladimir:Jika aku memikirkan hal itu… selama ini… apa jadinya kamu tanpa aku…. (dengan tegas) pada saat itu, kau tidak lain hanya seoonggok tulang. Aku yakin akan hal itu.
Estragon:Lantas?.
Vladimir:(dengan muram) Itu keterlaluan untuk seorang manusia (Pause. Dengan ceria) tapi sebaliknya, apa untungnya saat ini putus asa, itu yang aku katakan. Kita seharusnya memikirkan hal itu jutaan tahun yang lalu. Pada abad ke-19.
Estragon:Ah, hentikan ocehanmu dan bantu aku menyingkirkan barang rongsokan ini.
Vladimir:Pada awalnya, saling bergandengan di puncak menara Eiffel. Kita sangat cantik pada saat-saat itu. Akan tetapi, sekarang sudah terlambat. Mereka bahkan tak akan pernah membiarkan kita naik lagi. (Estragon membuka sepatunya) Apa yang akan kau lakukan?
Estragon:Mencopot sepatu bootku. Apa kau tidak pernah melakukannya?
Vladimir:Sepatu harus dilepas setiap hari. Aku telah mengatakan hal itu padamu. Kenapa kau tidak mencoba mendengarku?
Estragon:(dengan lemah) Bantu aku!
Vladimir:Sakitkah?
Estragon:Sakit! Dia ingin tahu apakah ini menyakitkan?
Vladimir:(dengan marah) Tak ada orang yang menderita selain kau, aku tidak termasuk. Aku ingin dengar apa yang akan kau katakan jika tahu apa yang aku alami.
Estragon:Sakitkah?
Vladimir:Sakit! Dia ingin tahu apakah itu menyakitkan!
Estragon:(menuding) Kau mungkin mengancingkannya. Sama saja.
Vladimir:(membungkuk) Benar (dia mengancingkan tutup luarnya) jangan pernah remehkan hal-hal kecil kehidupan.
Estragon:Apa yang kau harapkan, kau selalu menunggu sampai saat terakhir.
Vladimir:(Termenung) Saat terakhir…. (dia merenung) Harapan yang tertunda memang menyakitkan. Siapakah yang mengatakannya?
Estragon:Kau tidak menolongku?
Vladimir:Kadang-kadang aku merasa semuanya menjadi sama saja. Lalu, aku merasa semuanya menggelikan. (dia melepaskan topinya, menatap tajam ke dalamnya menggoncanggoncangkannya, lalu memakainya lagi) Bagaimana aku mengatakannya? Lega dan pada saat yang bersamaan… (dia mencari kata yang tepat)…ngeri. (dengan penekanan) Ngeri (dia melepaskan topinya lagi, menatap tajam ke dalamnya) Lucu (dia mengetuk-ngetuk bagian atasnya seolah-olah mengusir bagian yang asing. Melihat bagian dalamnya lagi, memakainya kembali) Sia-sia saja. (Estragon dengan kekuatan penuh berhasil menarik sepatu bootnya. Dia melihat bagian dalamnya, menggoncang-goncangnya, melihat ke tanah untuk memastikan apakah ada sesuatu yang keluar dari sepatunya, tidak menemukan apa-apa, merogoh dalamnya lagi. Menatap Vladimir dengan pandangan yang kabur). Bagaimana?
Estragon:Tak ada.
Vladimir:Perlihatkan
Estragon:Tak ada yang perlu diperlihatkan
Vladimir:Coba pakailah lagi
Estragon:(memeriksa kakinya) Aku akan mengangin-anginkannya sebentar.
Vladimir:Ada banyak orang sepertimu. Menyalahkan sepatunya, padahal kakinya yang salah. (Dia melepas topinya lagi melihat ke dalamnya, merabanya, mengetuk bagian atasnya, meniupnya dan memakainya lagi) hal ini mulai mengkhawatirkan (Hening, Vladimir berpikir keras, Estragon menarik-narik jari-jari kakinya) Salah satu pencuri itu diselamatkan. (pause) Bagian yang masuk akal. (pause) Gogo.
Estragon:Apa?
Vladimir:Seandainya kita bertobat
Estragon:Bertobat apa?
Vladimir:Oh…(dia berpikir) kita tidak perlu membahas detilnya
Estragon:Tentang kelahiran kita? (Vladimir tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, tetapi dengan segera ia menjadi sesak napas, tangannya menekan bagian bawah tubuhnya, wajahnya menyeringai kesakitan.)
Martin Esslin mengemukakan bahwa dalam mengkaji sebuah pementasan drama ada tujuh tanda yang harus dicermati: pertama, ikon, indeks, dan simbol dalam drama; kedua, pembingkaian; ketiga, aktor; keempat, visual dan desai; kelima, kata/teks; keenam, musik dan bunyi; dan ketujuh, panggung dan layar. Jadi, drama merupakan karya multidimensional yang dapat dikaji dari banyak sisi. Naskah drama tersebut setelah dikonversi menjadi sebuah teks ulasan seperti di bawah ini.
No.Struktur TeksKalimat
1.Orientasi 1“Menunggu Godot” merupakan naskah drama karya Samuel Backett. Naskah ini ditulisnya sejak 9 Oktober 1948 hingga 29 Januari 1949. “Menunggu Godot” pertama kali dipentaskan di Paris pada 5 Januari 1953. Naskah ini ditulis dalam bahasa Prancis dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk Indonesia. Satu tokoh yang tidak muncul dalam dialog adalah Godot. Godot merupakan sosok yang sangat dinantikan oleh para tokoh lain. Ia merupakan simbol dari keberadaan dari ketiadaan. Wujudnya tidak pernah ada, tetapi namanya dibicarakan terus-menerus; ia tidak muncul. Tanpa kehadiran fisiknya, Godot tetap memiliki kemampuan untuk menunjukkan kekuasaannya kepada Vladimir dan Estragon untuk tetap menunggunya kedatangannya.
2.Tafsiran IsiKisah “Menunggu Godot” ini adalah kisah yang menggambarkan harapan yang tidak kunjung berakhir. Aktor dalam cerita ini termasuk Vladimir, Estragon, Pozzo, Lucky, dan Boy. Mereka adalah sekawanan teman-teman yang sangat setia pada kedatangan Godot. Bahkan, Godot tidak akan pernah datang. Ia berbicara terus-menerus, tapi dia tidak muncul. Ketidakhadirannya telah membuatnya menjadi pusat perhatian dan itu adalah cara dia menunjukkan kekuasaannya dalam hal Vladimir dan Estragon untuk terus menunggu Godot.

Penantian kedua tokoh itu, Vladimir dan Estragon, menjadi sebuah penantian panjang. Selama itu mereka melewatkan waktu dengan memperdebatkan hal-hal di sekitar mereka, di antaranya sepatu, topi, pohon, peristiwa penyaliban, atau kisah penyelamatan. Tokoh lain yang kemudian hadir di tengah cerita adalah Pozzo dan Lucky, sang tuan dan budaknya, serta seorang utusan Godot yang beberapa kali datang dan mengatakan hal yang sama bahwa Godot tidak bisa datang sekarang, tetapi besok. Selama waktu berjalan, peristiwa yang sama berulang kembali dan Godot tidak pernah menampakkan dirinya sampai akhir cerita.
3.EvaluasiPementasan drama Menunggu Godot menuai sukses di mana-mana. Mendapat sambutan menghebohkan dari khalayak, dan lebih-lebih liputan luas dari media massa dengan segala pro dan kontranya. Segala aspek dalam drama ini menyimpan pesan moral yang dalam. Adanya tokoh Godot yang tidak kunjung datang juga menimbulkan interpretasi yang bermacam-macam. Apakah dia manusia, hewan, dewa, ratu adil, uang ataukah kemenangan.

Namun sayangnya, gambaran kehidupan dalam cerita ini cukup menyedihkan. Berulang-ulang dan beku. Kehilangan makna, tujuan dan mengisahkan penderitaan yang terus menerus. Setiap karakter dalam naskah ini terlihat seperti hidup dalam penjara ciptaan sendiri. Setiap mereka terkurung dalam ketidakmampuan untuk bertindak.
4.RangkumanSecara keseluruhan, drama "Menunggu Godot" sangat menarik karena mengandung pesan moral yang mendalam. Godot hanyalah sebuah alasan bagi Vladimir dan Estragon untuk tetap menjalani hidup. Mereka menunggu Godot yang mereka tidak tahu siapa, dan belum tentu juga Godot akan datang menemui mereka.

Baca Selengkapnya ....

Mengabstraksi Teks “’Negeri 5 Menara’: Mimpi Beda, Rasa Sama”

Posted by wew 0 komentar
Negeri 5 Menara adalah sebuah film yang merupakan adaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi berjudul Negeri 5 Menara. Skenario ditulis oleh Salman Aristo yang juga penulis naskah film Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi, Sang Penari. Film yang disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman ini mengambil lokasi syuting di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur, Sumatera Barat, Bandung, hingga London. Film ini dirilis pada 1 Maret 2012. Film Negeri 5 Menara bercerita tentang kehidupan 6 santri yang berasal dari 6 daerah yang berbeda di Indonesia, Mereka bersama sama menuntut ilmu di Pondok Madani ponorogo, jawa timur. Setelah sekian tahun masing masing akhirnya berhasil mewujudkan mimpi pribadinya menggapai jendela dunia.

Setujukah bahwa film ini sangat inspiratif? Mengapa?

Film ini benar-benar memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil, bahwa dimana ada usaha disitu ada jalan, ikhlaslah dalam menjalani apapun yang ada dikehidupan kita, niscaya usaha dan keikhlasan hati akan diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Buku ini juga mengajarkan kita agar jangan pernah meremehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. Para sahibul menara selalu berpikir visioner dan bercita-cita besar. Mereka masing-masing memiliki ambisi untuk menaklukan dunia. Dari tanah Indonesia, Amerika, Eropa, Asia hingga Afrika. Di bawah menara Madani, mereka berjanji dan bertekad untuk bisa menaklukan dunia dan mencapai cita-cita; Dan menjadi orang besar yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
negeri 5 menara
Apakah film ini mengandung nilai-nilai pendidikan? Apa saja?
Nilai pendidikan dalam novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi, yaitu 
  1. Nilai religius yang meliputi cinta kepada Allah, ikhlas, belajar, mengajar, salat, hafalan Alquran, beribadah, bersyukur, mohon ampun, dan berdoa; 
  2. Nilai moral yang meliputi belajar bersama, disiplin, tertib, patuh, kerja keras, bersungguh-sungguh, jujur, patang menyerah, tanggung jawab, dan mandiri; 
  3. Nilai sosial yang meliputi peduli, persaudaraan, kebersamaan, saling membantu, kerja sama, dan persahabatan; dan 
  4. Nilai budaya yang meliputi adat jual beli, nama marga, dan garis keturunan. Semua nilai pendidikan tersebut disampaikan tidak bersifat menggurui tetapi melalui struktur cerita yang memiliki nilai estetis.
Buatlah teks ulasan tentang film “Negeri 5 Menara” tersebut dengan menggunakan bahasa kalian sendiri. Perhatikan struktur teks dan kaidah kebahasaan yang membangunnya.
No.Struktur TeksKalimat
1.OrientasiFilm Negeri 5 Menara adalah sebuah karya fiksi yang diangkat dari kisah nyata seorang penulis berbakat Ahmad Fuadi. Film ini disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman dan dibintangi oleh Billy Sandy sebagai Baso dari Goa, Rizky Ramdan sebagai Atang dari Bandung, Ernest Samudera sebagai Said dari Surabaya, Jiofani Lubis sebagai Raja dari Medan, Aris Putra sebagai Dulmajid dari Madura. Film ini diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama.
2.Tafsiran isi 1Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Alif yang menghabiskan hidupnya di tengah keluarga religius di Tanah Gadang. Ia bermimpi menjejakkan kaki di Pulau Jawa dan masuk dalam barisan mahasiswa sebuah kampus terfavorit di Bandung yakni ITB. Sayang, kedua orang tua tidak mendukung mimpinya,sehingga Alif hanya menjadi seorang murid Pondok Madani. Ada lima orang sahabatnya yang membuat Alif sedikit kerasan di tengah peraturan pondok yang mengikat dan kadang terkesan konyol. Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara. Di bawah menara masjid, mereka berenam sering menunggu Maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing.
3.Tafsiran isi 2Munculnya Ustaz Salman yang mendadak punya posisi signifikan diantara Alif dan kawan-kawannya. Ustadz Salman selalu tampil sebagai pahlawan ketika enam sekawan itu terjepit suatu persoalan. Pengaruh Ustaz Salman begitu terasa nyata dengan kalimat menggugah: “Man Jadda Wajada”. Semangat yang di awal begitu terasa menggugah hati keenam sahabat itu malah luruh begitu saja justru di saat keenamnya tersebut makin akrab.
4.Tafsiran isi 3Namun di tengah keakraban mereka, Baso yang tampak sederhana, cerdas, dan bersahaja, ada sisi yang begitu menyentuh Alif dan kawan-kawan. Baso berhasil meredam emosi-emosi Alif atau teman-teman saat berselisih. Pada saat Baso harus kembali ke kota kelahirannya demi mengurus neneknya yang sakit keras. Kelima kawannya dengan wajah sedih mengelilinginya. Sementara Baso terlihat santai dan tidak menahan beban. Peranannya mampu merekatkan tokoh-tokoh lainnya sehingga mampu membangun kehangatan antarpribadi.
5.Tafsiran Isi 4Momen yang satu per satu terjadi itulah yang membuat adanya pertemuan rasa nyaman, persahabatan, dan juga nostalgia ambisi yang dibangun lewat ansambel pemain film ini yang awalnya diambisikan oleh Baso. Namun karena sosok Baso telah meninggalkan Pondok Madani, maka demi menghormati harapan si Baso, 5 sahabat lainnya lah yang melanjutkan ambisi tersebut dan hasilnya sangat memuaskan para penonton mereka.
6.Tafsiran isi 5Di akhir film ditampilkan keberhasilan mereka berenam berkat kerja keras dan kesungguhan mereka sesuai dengan prinsip yang mereka jalankan belajar dengan keikhlasan dan mengamalkan “Man Jadda Wajada”.
7.EvaluasiFilm Negeri 5 Menara disajikan dengan sangat baik, karena memberikan pesan moral yang baik bagi penonton, akan tetapi masih terdapat kelemahannya karena cerita tidak tersampaikan dengan utuh. Banyak adegan-adegan yang ada dalam novel tidak ditampilkan dalam Film. Misalnya dalam novel Alif tidak ingin Sekolah di Pesantren tetapi ingin ke SMA, dan Ibunya tetap bersikukuh menginginkan Alif sekolah di Pesantren. Kemudian Alif mendapat surat dari Pamannya bahwa ada Pesantren di Jawa bernama Pondok Madani, Alif memenuhi keinginan Ibunya bersekolah di pesantren Pondok Madani buka di Padang. Walaupun mula-mula orang tuanya ragu, tetapi karena Alif bersikeras akhirnya mengizinkan. Berbeda dengan yang disajikan di film karena di film justru orang tua Alif yang menginginkan Alif sekolah di Pesantren Pondok Madani dan Alif sama sekali tidak menerima surat dari Pamannya.

Selain itu, adegan mereka mengikuti pertandingan sepakbola, lalu adegan dimana mereka mendapatkan hukuman yang mengharuskan mereka mencari dan mencatat kesalahan-kesalahan yang dilakukan teman-teman mereka di pondok Madani. Sepertinya memang tidak mungkin menceritakan segala isi di novel ke film tersebut, karena film Indonesia terlalu mematok khusus durasi film yang paling lama dua jam sehingga kesulitan untuk bisa menceritakan lebih lengkap cerita yang ada di novel.
8.RangkumanSecara keseluruhan, film ini sangat terasa begitu akrab bagi penonton film Indonesia. Tentunya dengan formula mujarab ini menginspirasi banyak orang mengenai persahabatan, keikhlasan, kesungguhan atau kerja keras. Apalagi di Indonesia yang terdiri dari berbagai daerah dan suku yang berbeda sangat cocok sekali untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan perbedaan. Selain itu, semangat yang dilandasi oleh keikhlasan, dan kerja keras dalam film ini dapat memotivasi generasi muda untuk lebih baik menentukan masa depan yang baik dengan pendidikannya.

Kaidah Kebahasaan
1. Kosakata
Kosakata adalah keseluruhan kata berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada didalamnya. Dalam model teks ulasan banyak terdapat kosakata baru diantaranya adalah sebagai berikut.
No.KosakataArti Kosakata
1.FiksiFiksi adalah sebuah Prosa naratif yang bersifat imajiner, tetapi masuk akal dan mengandung kebenaran yang dapat mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.
2.SignifikanLebih cepat dari biasanya, (naik signifikan, naik lebih cepat dari biasanya)
3.MomenWaktu yang pendek; saat;
4.NostalgiaKerinduan (kadang-kadang berlebihan) pada sesuatu yang sangat jauh letaknya atau yang sudah tidak ada sekarang, kenangan manis pada masa yang telah lama silam;
5.AmbisiKeinginan yang besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat, kedudukan) atau melakukan sesuatu: 
6.AdeganPemunculan tokoh baru atau pergantian susunan (layar) pada pertunjukan wayang; bagian babak dalam lakon (sandiwara film):

Di dalam teks juga terdapat beberapa kata asing. Dengan menggunakan kamus atau rujukan lain yang sejenis,coba kalian temukan arti dari istilah asing tersebut.
No.Kata AsingArti
1.SahibulYang memiliki (Sahibul hikayat, yang memiliki hikayat)
2.Man jadda wajadaDimana ada kemauan, pasti disitu ada Jalan

2. Verba/kata kerja
Verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.
No.Kata DasarVerbaNomina
1.IkatMengikatIkatan
2.UrusMengurusUrusan
3.KisahBerkisahKisahan
4.HormatMenghormatPenghormatan
5.HarapBerharapHarapan
6.HukumMenghukumHukuman
7.CeritaBerceritaPenceritaan
8.SahabatBersahabatPersahabatan

Verba Aktif yaitu kata kerja yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau menunjukkan tindakan atau perbuatan.  Verba Pasif yaitu kata kerja yang subjeknya berperan sebagai penderita, sasaran tindakan, atau hasil. Beberapa verba aktif dan pasif pada teks ulasan antara lain sebagai berikut.
No.Kata DasarVerba AktifVerba Pasif
1.AngkatMengangkatDiangkat, Terangkat
2.HabisMenghabiskanDihabiskan
3.KisahMengisahkanDikisahkan
4.DukungMendukungDidukung
5.BuatMembuatDibuat
6.TanamMenanamDitanam, Tertanam
7.AturMengaturDiatur, Teratur
8.TungguMenungguDitunggu
9.GugahMenggugahDigugah, Tergugah
10.SentuhMenyentuhDisentuh, Tersentuh
11.TinggalMeninggalkanDitinggalkan, Tertinggal
12.LanjutMelanjutkanDilanjutkan
13.AmalMengamalkanDiamalkan
14.SajiMenyajikan
Disajikan, Tersaji
15.TerimaMenerimaDiterima
16.CeritaMenceritakanDiceritakan
17.TontonMenontonDitonton

3. Nomina
Nomina adalah kata benda. Nomina terdiri atas nomina dasar dan nomina turunan. Nomina dasar terdiri atas nomina umum dan nomina khusus. Selain nomina dasar, di dalam model teks ulasan tersebut juga terdapat banyak nomina turunan. Pada umumnya nomina turunan dibentuk dengan menambahkan prefix, sufiks, atau konfiks pada kata dasar. Beberapa contoh nomina turunan pada tek ulasan adalah sebagai berikut.
Nomina Turunan
pe-+Npe+N+-anN+-anper-+-anke-+N+-an
PenulisPendidikanBarisanPersahabatanKeakraban
Pemuda-AdeganPertemuanKelahiran
Penonton--PertandinganKesalahan
Pemain--PerbedaanKesungguhan
---PersoalanKehidupan
---PeraturanKeinginan

Antonim yaitu suatu kata yang artinya berlawanan satu dengan lainnya. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Beberapa antonim untuk dalam teks di atas antara lain sebagai berikut.
No.KataAntonimNo.KataAntonim
1.MenghabiskanMenyisakan8.MendapatKehilangan
2.KesulitanKemudahan9.MelanjutkanBerhenti
3.KelahiranKematian10.MenahanMembiarkan
4.PersahabatanPermusuhan11.MenginginkanMenolak
5.KeberhasilanKegagalan12.KelemahanKekuatan
6.MendapatkanMenghilangkan13.MendukungMenolak
7.MengizinkanMelarang14.PertemuanPerpisahan

4. Pronomina
Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu nomina yang lain. Teks ulasan film atau drama pada umumnya didominasi oleh pronomina orang ketiga, seperti ia dan nya. Selain itu, ada pula sebutan untuk nama tokoh. Beberapa contoh pronomina dalam  “Dongeng Utopia Masyarakat Borjuis” antara lain sebagai berikut.
  1. Ia bermimpi menjejakkan kaki di Pulau Jawa dan masuk dalam barisan mahasiswa sebuah kampus terfavorit di Bandung yakni ITB.
  2. Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Alif yang menghabiskan hidupnya di tengah keluarga religius di Tanah Gadang. 
  3. Sayang, kedua orang tua tidak mendukung mimpinya, sehingga Alif hanya menjadi seorang murid Pondok Madani. 
  4. Ada lima orang sahabatnya yang membuat Alif sedikit kerasan di tengah peraturan pondok yang mengikat dan kadang terkesan konyol.
  5. Pada saat Baso harus kembali ke kota kelahirannya demi mengurus neneknya yang sakit keras. Kelima kawannya dengan wajah sedih mengelilinginya. Sementara Baso terlihat santai dan tidak menahan beban. 
  6. Peranannya mampu merekatkan tokoh-tokoh lainnya sehingga mampu membangun kehangatan antarpribadi.
  7. Dan lain-lain.

5. Adjektiva
Adjektiva (kata sifat atau kata keadaan) adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang. Beberapa contoh adjektiva dalam Teks "Dongeng Utopia Masyarakat Borjuis" adalah sebagai berikut.
No.AdjektivaFrasa Adjektiva
1.religiuskeluarga religius
2.kerasansedikit kerasan
3.nyataterasa nyata
4.akrabmakin akrab
5.nyamanrasa nyaman
6.baiksangat baik
7.kerassakit keras
8.raguorang tuanya ragu

6. Konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung. Konjungsi terdiri atas konjungsi koordinatif, subordinatif, korelatif, antarkalimat, dan antarparagraf. Lihatlah beberapa contoh kalimat yang menggunakan keempat konjungsi itu.
No.KonjungsiKalimat
1.Koordinatif:
• dan
• atau
• tetapi
  1. Ia bermimpi menjejakkan kaki di Pulau Jawa dan masuk dalam barisan mahasiswa sebuah kampus terfavorit di Bandung yakni ITB. 
  2. Munculnya Ustaz Salman yang mendadak punya posisi signifikan diantara Alif dan kawan-kawannya.
  3. Sementara Baso terlihat santai dan tidak menahan beban.
  4. Baso berhasil meredam emosi-emosi Alif atau teman-teman saat berselisih.
  5. Tentunya dengan formula mujarab ini menginspirasi banyak orang mengenai persahabatan, keikhlasan, kesungguhan atau kerja keras.
  6. Film Negeri 5 Menara disajikan dengan sangat baik, karena memberikan pesan moral yang baik bagi penonton, akan tetapi masih terdapat kelemahannya karena cerita tidak tersampaikan dengan utuh. 
  7. Walaupun mula-mula orang tuanya ragu, tetapi karena Alif bersikeras akhirnya mengizinkan. 
2.Subordinatif:
• sesudah
• sebelum
• sementara
• jika
• agar
• supaya
• meskipun
• alih-alih
• sebagai
• sebab
• karena
• maka
  1. Sementara Baso terlihat santai dan tidak menahan beban.
  2. Film ini disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman dan dibintangi oleh Billy Sandy sebagai Baso dari Goa, Rizky Ramdan sebagai Atang dari Bandung, Ernest Samudera sebagai Said dari Surabaya, Jiofani Lubis sebagai Raja dari Medan, Aris Putra sebagai Dulmajid dari Madura.
  3. Namun karena sosok Baso telah meninggalkan Pondok Madani, maka demi menghormati harapan si Baso, 5 sahabat lainnya lah yang melanjutkan ambisi tersebut.
  4. Film Negeri 5 Menara disajikan dengan sangat baik, karena memberikan pesan moral yang baik bagi penonton, akan tetapi masih terdapat kelemahannya karena cerita tidak tersampaikan dengan utuh.
  5. Berbeda dengan yang disajikan di film karena di film justru orang tua Alif yang menginginkan Alif sekolah di Pesantren Pondok Madani dan Alif sama sekali tidak menerima surat dari Pamannya.
  6. Sepertinya memang tidak mungkin menceritakan segala isi di novel ke film tersebut, karena film Indonesia terlalu mematok khusus durasi film yang paling lama dua jam sehingga kesulitan untuk bisa menceritakan lebih lengkap cerita yang ada di novel.

7. Kata Depan
Preposisi atau kata depan adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional. Dalam bahasa Indonesia preposisi ditempatkan di bagian awal frasa dan diikuti oleh nomina, adjektiva, atau verba. Beberapa preposisi yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, seperti di, ke, pada, dari, secara, dan bagi.
  1. Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Alif yang menghabiskan hidupnya di tengah keluarga religius di Tanah Gadang. 
  2. Ia bermimpi menjejakkan kaki di Pulau Jawa dan masuk dalam barisan mahasiswa sebuah kampus terfavorit di Bandung yakni ITB.
  3. Ada lima orang sahabatnya yang membuat Alif sedikit kerasan di tengah peraturan pondok yang mengikat dan kadang terkesan konyol. 
  4. Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara. 
  5. Di bawah menara masjid, mereka berenam sering menunggu Maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. 
  6. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing.
  7. Semangat yang di awal begitu terasa menggugah hati keenam sahabat itu malah luruh begitu saja justru di saat keenamnya tersebut makin akrab.
  8. Misalnya dalam novel Alif tidak ingin Sekolah di Pesantren tetapi ingin ke SMA, dan Ibunya tetap bersikukuh menginginkan Alif sekolah di Pesantren. 
  9. Kemudian Alif mendapat surat dari Pamannya bahwa ada Pesantren di Jawa bernama Pondok Madani, Alif memenuhi keinginan Ibunya bersekolah di pesantren Pondok Madani bukan di Padang.
  10. Film Negeri 5 Menara adalah sebuah karya fiksi yang diangkat dari kisah nyata seorang penulis berbakat Ahmad Fuadi. 
  11. Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa.
  12. Kemudian Alif mendapat surat dari Pamannya bahwa ada Pesantren di Jawa bernama Pondok Madani.
  13. Pada saat Baso harus kembali ke kota kelahirannya demi mengurus neneknya yang sakit keras.

8. Artikel
Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina. Artikel yang terdapat di dalam model teks ulasan adalah sang dan si. Artikel sang merupakan salah satu artikel yang mengacu ke makna tunggal, selain sri, hang, dan dang.
  1. Namun karena sosok Baso telah meninggalkan Pondok Madani, maka demi menghormati harapan si Baso, 5 sahabat lainnya lah yang melanjutkan ambisi tersebut.

9. Kalimat Simpleks dan Kompleks
Kalimat simpleks merupakan kalimat yang memiliki satu verba utama, sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat dengan dua verba utama atau lebih.

Contoh kalimat simpleks
  1. Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa.

Contoh kalimat komplek
  1. Apalagi di Indonesia yang terdiri dari berbagai daerah dan suku yang berbeda sangat cocok sekali untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan perbedaan. 
  2. Selain itu, semangat yang dilandasi oleh keikhlasan, dan kerja keras dalam film ini dapat memotivasi generasi muda untuk lebih baik menentukan masa depan yang baik dengan pendidikannya.

Baca Selengkapnya ....

Menginterpretasikan Makna Teks “Teater Gandrik”

Posted by wew 0 komentar
Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu. Menginterpretasi makna teks ulasan merupakan kegiatan menafsirkan makna teks yang terdapat dalam sebuah teks ulasan. Untuk dapat menafsirkan sebuah teks ulasan harus memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam. Pencapaian interpretasi yang baik bergantung pada kecermatan dan ketajaman penafsir. Setiap pembaca akan memiliki interpretasi yang berbeda terhadap sebuah teks ulasan. Untuk itu penafsir diharapkan mampu menfsirkan teks ulasan yang dibaca. Untuk mengiterpretasi teks ulasan harus membaca secara keseluruhan isi teks dengan cermat dan terus menerus.

Interpretasi teks ulasan film/drama adalah kegiatan memberi apresiasi atau pemaknaan terhadap sebuah karya sastra sesuai dengan pikiran atau perasaan yang diperoleh pembaca/penonton terhadap karya tersebut. Kegiatan interpretasi ini dapat pula digunakan untuk mengapresiasi film atau teks sastra lainnya. Kegiatan interpretasi lebih memfokuskan dan memprioritaskan pada pengkajian bagian-bagian yang paling melekat (organik), unsur-unsur dan simbol-simbol. Untuk itu, menginterpretasi atau menafsirkan drama/film ini sangat diperlukan untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan pengarang. Pada teks ulasan yang berjudul Teater Gandrik Ubah Kisah Pahlawan Super Jadi Kritik Sosial Silahkan  Bacalah teks ulasan yang berjudul “Teater Gandrik Ubah Kisah Pahlawan Super Jadi Kritik Sosial” berikut ini. Sambil membaca, identifikasilah siapa yang menjadi pahlawan supernya dan apa yang telah dilakukannya.
No.Struktur TeksKalimat
1.OrientasiTeater Gandrik di Yogyakarta mementaskan “Gundala Gawat” karya budayawan Goenawan Mohamad, parodi kisah pahlawan super yang dijadikan kritik sosial. Setelah sukses dipentaskan di Yogyakarta, pertunjukan drama komedi itu dipentaskan di Jakarta dan Surabaya serta kota-kota lain di Indonesia.
2.Orientasi 2“Gundala Gawat” mengangkat kisah pahlawan super lokal bernama Gundal a Putra Petir yang populer dalam komik karya Hasmi Suraminata, yang juga bermain dalam pementasan ini. Gundala dituduh warga bersekongkol dengan ayahnya, Petir, karena setiap ada serangan petir selalu terjadi perampokan bank.
3.Orientasi 3Di akhir cerita, Gundala bersama pahlawan super lokal lainnya diperintahkan oleh komikus Hasmi untuk menyusup ke dalam kelompok lawan. Namun Gundala terperangkap tidak berdaya sementara pahlawan lainnya berbalik ikut melakukan perampokan.
4.Tafsiran isi 1Pementasan drama oleh Teater Gandrik Yogyakarta tersebut penuh humor dan kritik sosial seperti penyertaan peristiwa penyerangan lapas Cebongan, kegagalan Ujian Nasional, dan kasus-kasus korupsi.
5.Tafsiran Isi 2Menurut Goenawan, drama tersebut lebih sebagai gurauan yang tidak harus ditanggapi secara serius. “Ini bergurau, kalau kita melihat lelucon lalu dicari maknanya maka leluconnya hilang. Karena melihat hidup secara arif kan, bahwa..ya, kita harus bisa ketawa untuk hal-hal yang serius juga,” ujarnya.
6.Tafsiran isi 3Dalang dan penulis Sudjiwo Tedjo mengaku kaget karya Goenawan penuh lelucon, meskipun ia menilai karya tersebut masih mirip dengan kolom “Catatan Pinggir” karya penulis yang sama yang rutin dimuat majalah Tempo.
7.Tafsiran isi 4“Ini kelanjutan dari ‘Catatan Pinggir’. ‘Catatan Pinggir’ versi ndeso, versi kethoprakan. Justru guyonan itu sangat serius menurut saya, dengan menulis ini responsnya lebih banyak daripada ia menulis ‘Catatan Pinggir’,” ujarnya.
7.
Tafsiran isi 5
Sutradara dan penata musik Djaduk Ferianto mengatakan, ia puas dengan pentas di Taman Budaya Yogyakarta, 16 dan 17 April 2013, dengan penonton yang berjubel. Tiket untuk pentas di Taman Ismail Marzuki Jakarta 26 dan 27 April 2013 sudah habis terjual sehingga ada pementasan tambahan malam berikutnya. Pada Juli 2013, Teater Gandrik pentas di Surabaya dan di kota-kota lainnya di Indonesia.
7.Tafsiran isi 6“Moga-moga nanti untuk Jakarta lebih cair, lebih nikmat, dan lebih terjaga (permainannya). Kalau untuk Jakarta, perubahannya yang lokal Jawa mungkin sedikit dijadikan bahasa Indonesia atau mungkin dengan aktualitas yang terjadi di Jakarta,” ujarnya.
7.Evaluasi 4Salah satu penonton, Ria, yang selama ini aktif dalam pementasan teater boneka Papermoon merasa bangga pada pementasan drama “Gundala Gawat”. Alasannya, pementasan seperti ini terbilang langka, mengingat penyelenggaraannya tidak mudah dan sulit mencari dukungan sponsor. “Sangat senang karena ini kesempatan mewah menurutku, karena makin ke sini makin jarang orang yang konsentrasi dan terus mau untuk berteater dan dengan pilihan-pilihan cerita naskah yang sehari-hari,” ujarnya.
8.RangkumanDayat, penggemar Teater Gandrik, menyukai kritik tajam terhadap apa yang
sedang terjadi di sekitar masyarakat, tetapi disampaikan dengan gaya humor. “Berbobot, meskipun ini sebenarnya ringan, mengambil dari cerita komik, tetapi memberikan kritik yang cukup dalam,” ujarnya.
(Sumber: www.voaindonesia.com/html)
Masalah apa yang dikritik dalam pementasan drama tersebut? Masalah yang dikritik dalam pementasan drama tersebut adalah kritik sosial yang terdapat dalam drama seperti penyertaan peristiwa penyerangan lapas Cebongan, kegagalan Ujian Nasional, dan kasus-kasus korupsi.

Mengapa Goenawan Mohamad mengatakakan drama tersebut hanya guyonan belaka? Karena menurut beliau drama tersebut tidak harus ditanggapi secara serius, jika melihat lelucon lalu dicari maknanya maka leluconnya hilang. Karena melihat hidup secara arif, kita harus bisa ketawa untuk hal-hal yang serius juga,

Tulis ulanglah teks ulasan mengenai drama “Gundala Gawat” ini dengan menggunakan kalimat sendiri tanpa mengutip satu kalimat pun dari kedua teks ulasan yang telah disajikan tentang drama tersebut. Pada teks ulasan yang kalian buat itu, pikirkan agar semua tahapan tidak terlewatkan. Untuk itu, kalian bisa menggali informasi dari berbagai media, seperti buku, majalah, koran, dan/atau internet.
Orientasi
Teater Gandrik Yogyakarta, sukses menampilkan drama berjudul "Gundala Gawat", yang penuh dengan kritik sosial. Gundala Gawat merupakan drama karya Goenawan Mohamad yang menceritakan tentang tokoh bernama Gundala Putra Petir. Gundala Putra Petir tersebut diadaptasi dari komik karya M Hasmi.

Tafsiran Isi
Semua super hero lokal harus bersatu-padu untuk memulihkan negeri yang rusak oleh kejahatan. Cerita diawali dengan Gundala yang dituduh bersekongkol dengan ayahnya yaitu Petir. Warga beralasan gundala bersekongkol karena setiap ada petir selalu terjadi perampokan bank. Pak Petir menjelaskan bahwa kejadian itu adalah ulah dari kelompok penjahat yang bernama Harimau Lapar.

Mereka berhasil memasuki sarang Harimau Lapar, namun penyusupan ini diketahui oleh pimpinan kelompok. Pada bagian kita bisa melihat bahwa super hero pun bisa berkhianat dan ikut terlibat dalam perampokan yang dilakukan oleh Harimau Lapar kecuali Gundala. Tidak lupa Teater Gandrik menyisipkan banyak sindiran-sindiran sosial kepada pemerintah. Dimulai dari kasus Cebongan, Ujian Nasional yang berantakan hingga kasus korupsi yang masih merajalela di negeri ini.

Evaluasi
Goenawan menganggap drama tersebut lebih sebagai gurauan dan tidak harus ditanggapi secara serius karena jika melihat lelucon lalu dicari maknanya maka leluconnya menjadi hilang. Sudjiwo Tedjo juga merasa kaget karena karya Goenawan tersebut penuh lelucon. Menurut beliau guyonan itu sangat serius. Sutradara dan penata musik Djaduk Ferianto sangat puas dengan pentas tersebut terbukti dengan penonton yang berjubel dan ada pementasan tambahan malam berikutnya. 
Teater Gandrik juga akan pentas di Surabaya dan ke kota-kota lainnya di Indonesia pada bulan Juli. Salah satu penonton, Ria merasa bangga pada pementasan drama Gundala Gawat. Sebab, pementasan seperti ini terbilang langka, mengingat penyelenggaraannya tidak mudah dan sulit mencari dukungan sponsor. Dayat, penggemar Teater Gandrik, menyukai kritik tajam terhadap apa yang sedang terjadi di sekitar masyarakat namun disampaikan dengan gaya humor.

Rangkuman
Pementasan drama Gundala gawat cukup berbobot meskipun ini sebenarnya ringan, mengambil dari cerita komik tapi memberikan kritik yang cukup dalam.

Baca Selengkapnya ....

Membandingkan Teks Ulasan

Posted by wew 0 komentar
Teks ulasan adalah teks yang berisi tinjauan suatu karya baik berupa film, buku, maupun karya lainnya untuk mengetahui kualitas, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca atau pendengar khalayak ramai. Ulasan atau resensi/review biasa dilakukan atas suatu karya disekitar sebagai umpan balik dari rasa kritis terhadap hal tersebut. Ulasan yang berbentuk teks disebut sebagai teks ulasan. Seorang kritikus dalam mengulas sebuah film atau drama harus bersikap jujur mengungkapkan pendapat dan pandangannya terhadap apa yang telah disaksikannya. Jujur di sini artinya bersikap terbuka dalam mengemukakan kelebihan dan kekurangan pertunjukan itu.

Pada bagian ini kita akan mencoba membandingkan tiga teks ulasan, yaitu dua teks ulasan film dan satu teks ulasan drama, yang masing-masing berjudul “Belajar Ikhlas dari ‘Hafalan Shalat Delisa’”, “Gara-Gara Kemben, Film ‘Gending Sriwijaya’ Diprotes Budayawan”, dan “’Mengapa Kau Culik Anak Kami?’ Pertanyaan Itu Belum Terjawab”. Kegiatan membandingkan teks merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menemukan perbedaan dan persamaan antara beberapa teks. Pada kegiatan ini diharapkan nantinya dapat membandingkan teks ulasan baik dari segi struktur maupun isi teks. Struktur teks ulasan terdiri dari orientasi^tafsiran isi^evaluasi^rangkuman. Berikut ketiga struktur teks ulasan tersebut.

Struktur teks “ belajar ikhlas dari “ Hafalah Sholat Delisa”
No.Struktur TeksKalimat
1.Orientasi 1Pagi hari dalam sebuah ruang sekolah di Lhok Nga, desa kecil di Pantai Aceh, pada 26 Desember 2004, Delisa (Chantiq Schagerl) berupaya khusyu
menjalankan praktik shalat di depan Ustad Rahman dan Ustazah Nur yang mengujinya. Ibunya, Ummi Salamah (Nirina Zubir), bersama beberapa ibu lainnya menyaksikan dari luar jendela. Ucapan Sang Ustad sebelumnya agar dia tetap fokus pada shalat meski apapun yang terjadi di sekelilingnya benarbenar ditaati gadis kecil itu. Termasuk juga gempa yang mengguncang dan plafon atap mulai berjatuhan. Bahkan ketika ustad Rahman dan guru penguji lain lari keluar dan teriakan panik ibunya tidak membuatnya beranjak. Dia tetap membaca doa shalat yang dihafalnya. Air bah tsunami pun meluluhlantakkantempat itu dan menenggelamkan Delisa.
2.Tafsiran isi 1Scene yang dahsyat dari film “Hafalan Shalat Delisa” jangan bandingkan dengan teknologi 3D film Amerika untuk mendeskripsikan tsunami tersebut-membuat saya terhenyak. Seandainya saja saya yang shalat pada saat terjadi bencana, apakah saya akan lari atau tetap shalat dengan risiko mati dalam keadaan shalat sulit dibayangkan. Film berlatar belakang bencana tsunami yang melanda Aceh dan berbagai tempat di Asia Tenggara ini menewaskan ratusan ribu jiwa dan meninggalkan duka yang mendalam.
3.Tafsiran isi 2Film ini dibuka dengan beberapa adegan manis dua hari sebelum malapetaka itu. Delisa tinggal bersama Ummi dan tiga kakaknya, Fatimah (Ghina Salsabila), dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi). Abi Usman, ayahnya (Reza Rahadian), bekerja di sebuah kapal tangker asing nun jauh dari tempat tinggal mereka. Delisa digambarkan sulit melakukan hafalan shalat, dibangunkan shalat subuh juga susah. Umminya sampai menjanjikan sebuah kalung berhuruf D yang dibeli dari toko milik Koh Acan (dimainkan dengan menarik oleh Joe P Project), jika Delisa lulus ujian praktik shalat. Seperti anak-anak kecil umumnya, Delisa senang bermain. Dia ingin belajar bersepeda dari Tiur dan bermain bola dengan Umam. Saya suka dengan akting Nirina Zubir yang mampu menghidupkan spontanitas seorang ibu ketika Aisyah cemburu pada Delisa atau Delisa sedang sedih. Ia juga menjadi imam ketika shalat bersama putri-putrinya. Awalnya akting anak-anak ini agak kaku, namun Nirina mampu membuat suasana hidup. Segmen ini milik Nirina.
4.Tafsiran isi 3Setelah tsunami menghantam, Delisa diselamatkan seorang ranger (tentara) Amerika Serikat bernama Smith (Mike Lewis). Sayang, kaki Delisa harus diamputasi. Dia juga dikenalkan dengan Sophie, relawan asing lainnya yang bersimpati pada Delisa. Delisa tahu bahwa ketiga kakaknya sudah pergi ke surga, juga Tiur dan ibunya, serta ustazah Nur. Semua digambarkan dengan surealis melintas sebuah gerbang di lepas pantai menunju negeri dengan mesjid yang indah. Namun keberadaan ibunya masih misteri. Melihat keadannya, Smith ingin mengadopsi Delisa. Lelaki itu ingat putrinya yang mati dalam kecelakaan bersama ibunya. Namun kemudian ayahnya datang. Dia kemudian harus membangun hidupnya kembali bersama putrinya sebagai single parent.
hafalan shalat delisa
5.Tafsiran Isi 4“Hafalan Shalat Delisa” tidak terjebak dengan melodrama yang klise. Ada kesedihan yang membuat air mata keluar, tetapi hidup tetap harus berjalan. Delisa dengan kaki satu berupaya tegar, termasuk juga membangkitkan semangat Umam yang remuk dengan bermain bola. Gadis ini juga memberi inspirasi pada ustad Rahman yang sempat patah semangat. Percakapan ustad Rahman dengan Sophie di kamp pengungsi menjadi adegan menyentuh lainnya. “Mengapa Allah menurunkan bencana ini?” Kira-kira demikian keluhan ustad itu. Sophie menjawab, “Coba tanya Delisa. Dia kehilangan tiga kakaknya, ibunya, sebelah kakinya, tetapi dia ingin bermain bola.”
6.Tafsiran isi 5Pada segmen ini, akting Chantiq Schagerl memukau. Aktingnya mengingatkan pada Gina Novalista dalam “Mirror Never Lies” yang menjadi nominasi artis terbaik FFI 2011. Dia mampu mengimbangi akting Reza Rahadian yang memang gemilang sebagai seorang ayah yang sempat remuk hatinya. Scene ketika ayahnya membawa Delisa di reruntuhan rumah mereka sangat menggigit. “Abi akan bangun rumah kita lagi!” dengan tegas ayahnya berkata. Adegan ketika Usman gagal membuat nasi goreng yang seenak buatan Ummi juga menarik. Betapa susahnya menjadi single parent bagi seorang laki-laki. Termasuk ketika air mata saya tidak bisa dibendung lagi melihat adegan Delisa memeluk ayahnya, “Delisa cinta Abi karena Allah!”
7.
Tafsiran isi 6
Kehadiran Koh Acan juga menghidupkan suasana. Hal ini merupakan human interest dalam film ini. Ketika dia menawarkan bakmi buatannya pada Delisa di kamp pengungsian memberikan kesegaran. Begitu juga dia menengok Delisa yang sakit karena kehujanan. Tentunya membawakan bakmi kesukaannya.
8.EvaluasiFilm ini menuju sebuah ending apakah umminya selamat atau setidaknya ditemukan tubuhnya. Hal ini juga begitu menggetarkan. Namun, apapun itu Delisa digambarkan sebagai sosok yang ikhlas. Tentunya dia juga bertekad menuaikan janjinya menyelesaikan hafalan shalatnya. “Delisa shalat bukan demi kalung, tetapi ingin shalat yang benar.”
9.RangkumanFilm yang diangkat dari novel laris karya Tere Liye ini merupakan film akhir tahun dan sekaligus juga film menyambut awal tahun 2012 yang manis. Cocok diputar untuk menyambut peringatan tsunami sekaligus juga hari ibu.
(Sumber: http://hiburan.kompasiana.com)

Gara-Gara Kemben, Film “Gending Sriwijaya” Diprotes Budayawan
No.Struktur TeksKalimat
1.Orientasi 1Film Gending Sriwijaya yang disutradarai Hanung Bramantyo menuai kontroversi. Sejumlah budayawan dan peneliti sejarah di Sumatera Selatan protes karena menilai alur cerita (plot) film menyimpang dari sejarah Kerajaan Sriwijaya. Pakaian songket dan kemben yang dikenakan bintang film itu juga dianggap keliru. “Harus direvisi sebelum ditayangkan karena bisa jadi pembiasan sejarah,” tegas Kepala Balai Arkeologi Palembang, Nurhadi Rangkuti, Minggu (21/10/2012).
2.Orientasi 2Film Gending Sriwijaya digarap Hanung Bramantyo bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggunakan dana APBD senilai Rp11 miliar. Dalam anggaran disebutkan film yang akan dibuat berjenis film dokumenter. Setelah selesai film ini dikelola Badan Aset Daerah. Tender film dimenangi Putar Production pada April 2012. Ini kerja sama kedua setelah film “Mengejar Angin”.
3.Tafsiran Isi 1Nurhadi menilai kelemahan film Gending Sriwijaya terletak pada cerita pertentangan dan perebutan tahta oleh dua anak raja (dalam film disebut Raja Dapunta Hyang Srijayanasa. Nama Dapunta Hyang terukir di Prasasti Kedukan Bukit, 864 Masehi). Menurut Nurhadi, dalam sejarah Kerajaan Sriwijaya tidak pernah terjadi pertentangan. Kehancuran Sriwijaya yang pernah menjadi kerajaan maritim terbesar di Nusantara disebabkan faktor eksternal, tidak ada sejarah yang mengisahkan perebutan tampuk kekuasaan di antara keturunan raja.
4.Tafsiran isi 2“Pertentangan dan kehancuran kerajaan diriwayatkan terjadi karena ada serangan dari luar kerajaan,” tegas Nurhadi. Ketua Yayasan Kebudayaan Tandipulau, Erwan Suryanegara, protes lebih keras. “Saya berani pasang leher untuk menentang film ini,” katanya.
5.Tafsiran isi 3Budayawan yang mendapat Magister Seni Rupa dan Desain dari Institut Teknologi Bandung ini mengatakan, kisah yang diceritakan terkesan mengadaada karena menggabungkan Gending Sriwijaya dengan cerita Kerajaan Sriwijaya. Dua hal ini merupakan objek yang berbeda. Gending Sriwijaya merupakan nama tarian yang diciptakan pada tahun 1943 ketika zaman penjajahan Jepang sebagai tarian penyambut petinggi Jepang ketika itu. Tari ini diciptakan Sukainah Arozak, syair diciptakan A. Muhibat. Sementara Kerajaan Sriwijaya dikisahkan dalam sejarah mengalami kejayaan pada abad ke-7 hingga ke-13 masehi. “Dua hal ini merupakan kisah yang berbeda, tidak dapat disatukan. Selisih waktu di antara keduanya jauh, berabad-abad,” jelasnya.
6.EvaluasiErwin mempermasalahkan riset yang dilakukan sutradara dan penulis skenario film karena menurutnya film ini tidak didukung riset yang cukup akan latar belakang sejarah Sriwijaya. Kekeliruan riset juga ditunjukkan dengan kostum yang dikenakan para pemain tidak sesuai pada masanya. Para pemain mengenakan pakaian yang tidak bercirikan pakaian Melayu ketika itu. “Kemben yang digunakan itu bukan pakaian sehari-hari masyarakat ketika itu. Bagi kami, pakaian itu merupakan pakaian khusus untuk ke sungai jika hendak mandi,” ungkap budayawan yang juga menjadi pengajar di Palembang ini.
7.RangkumanSama seperti Nurhadi, perebutan kekuasaan antara kedua anak raja kerajaan
yang diceritakan dalam film ini juga dipertanyakan Erwin. Sinopsis film Gending Sriwijaya mengisahkan perebutan tahta kerajaan antara dua orang anak Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa (diperankan Slamet Rahardjo), yakni Awang Kencana (Agus Kuntjoro) dan Purnama Kelana (Syahrul Gunawan). “Tidak ada sejarah yang mengisahkan perebutan kekuasaan oleh dua anak raja Kerajaan Sriwijaya,” tegasnya.
(Sumber: www.tribunnews.com)

Disebutkan oleh penulis teks ulasan “Gara-Gara Kemben, Film “Gending Sriwijaya” Diprotes Budayawan”, Ilm, bahwa film “Gending Sriwijaya” ini menuai kontroversi. Mengapa? Karena beberapa budayawan dan peneliti sejarah Sumatra Selatan tidak srek (protes) dengan adanya film tersebut. Hal ini disebabkan karena alur cerita film menyimpang dari sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Kepala Balai Arkeologi Palembang, Nurhadi Rangkuti, mengatakan film ini bisa menimbulkan pembiasan sejarah. Apa maksudnya? Maksud pembiasan sejarah adalah salah mengartikan atau salah pemahaman tentang sejarah yang sebenarnya, sehingga menyebabkan pembaca tidak mengetahui yang sebenarnya, karena film tersebut mengandung isi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Tahukah kalian kebenaran sejarah yang melatarbelakangi kehancuran Kerajaan Sriwijaya? Kehancuran Sriwijaya dilatarbelakangi oleh faktor eksternal, yaitu serangan dari kerajaan luar.

Apa pula maksud kemben yang disebut-sebut dalam teks ulasan tersebut? Kemben adalah pakaian tradisional seperti jarik yang digunakan sampai ke bagian dada. Yang biasanya digunakan ke sungai ketika hendak mandi.
Termasuk corak apakah teks ulasan di atas? Mengapa? Termasuk corak kritik evaluasi karena ulasan tersebut memindai kerangka cerita, premis, dan tema dari sejarah Kerajaan Sriwijaya .

Teks “’Mengapa Kau Culik Anak Kami?’ Pertanyaan Itu Belum Terjawab
No.Struktur TeksKalimat
1.Orientasi 1“Apa orang-orang itu tidak punya seorang ibu yang setidak-tidaknya pernah
memperkenalkan kasih sayang, kelembutan cinta....”
“Apa kamu pikir orang-orang itu dilahirkan oleh seorang ibu?”
“Apa mereka lahir dari batu?”
“Mereka dilahirkan oleh rahim kekejaman.”

Dialog itu diucapkan tokoh Ibu dan Bapak yang diperankan Niniek L. Karim dan Landung Simatupang dalam drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” Drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” ditulis dan disutradarai oleh Seno Gumira Ajidarma. Banyak penonton berkaca-kaca matanya menyaksikan pementasan drama sepanjang 75 menit itu, yang selama itu pula suasana dicekam oleh kepiawaian akting dua aktor andal itu, yang satu dari Jakarta dan satu lagi dari Yogyakarta.
2.Orientasi 2Drama ini dipentaskan di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 6—8 Agustus 2001, dan setelah itu digelar di Societeit, Taman Budaya, Yogyakarta, 16—18 Agustus. Pertunjukan diproduksi oleh Perkumpulan Seni Indonesia bekerja sama dengan Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).
3.Orientasi 3Panggung diisi oleh garapan artistik dari tokoh yang juga jarang muncul, yakni Chalid Arifin, lulusan Institut Des Hautes Etudes Cinematographiques, Perancis. Suasananya serba minimalis, sampai ke tata lampu maupun garapan musik oleh Tony Prabowo yang dimainkan oleh Budi Winarto dengan saksofon soprannya.
4.Orientasi 3Drama tersebut diilhami oleh peristiwa penculikan aktivis di era Orde Baru-
Soeharto. Drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” berwujud obrolan antara tokoh suami dan istri yang anaknya diculik dan belum kembali. Obrolan terjadi menjelang tengah malam. Bapak mengenakan sarung dan berkaus oblong, sedangkan Ibu bergaun panjang.
5.Orientasi 4Kalau dilihat secara sederhana, obrolan terbagi dua fase: fase pertama menyangkut tindak kekejaman secara umum yang dilakukan oleh tentara, fase kedua memfokuskan pada kehidupan Ibu-Bapak itu, yang anaknya, Satria (diperankan oleh korban penculikan yang sebenarnya, aktivis Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi, Nezar Patria) hilang diculik penguasa.
6.Tafsiran isi 1Berlatarkan pada situasi politik sekarang yang cenderung ingin melupakan korban-korban penculikan yang sampai kini tak ketahuan rimbanya, drama ini serentak menemukan relevansi sosialnya. Dengan langsung menunjuk peristiwa-peristiwa kekerasan yang pernah terjadi di Indonesia termasuk pada tahun 1965, drama ini sendiri lalu seperti berada di wilayah “kesenian kontemporer” dengan sifat khasnya: meleburnya batas antara kesenian dan kehidupan nyata; antara ruang pribadi dan ruang publik; dan seterusnya. Apa yang dialami si Ibu-Bapak Niniek dan Simatupang, adalah juga pengalaman sehari-hari sekian orangtua yang kehilangan anak-anaknya, anak yang kehilangan bapaknya, diculik oleh genderuwo penguasa politik.
7.Tafsiran isi 2“Ini hanya sebuah kopi dramatik dari peristiwa yang sebenarnya,” kata Seno Gumira. Seno sendiri yang lebih dikenal khalayak sebagai penulis cerpen sebenarnya juga pernah menggauli penulisan naskah drama. Ia pernah bergabung dengan Teater Alam, Yogyakarta, pimpinan Azwar A.N. pada pertengahan 1970-an. Ia pernah menggelar drama karyanya berjudul “Pertunjukan Segera Dimulai” pada 1976. Belakangan, ia mementaskan “Tumirah Sang Mucikari” (1998) yang diilhami oleh huru-hara politik di Tanah Air.
8.Tafsiran isi 3“Mengapa Kau Culik Anak Kami?” sendiri, dari segi naskah dan strategi pementasan, boleh jadi oleh penulis dan sutradaranya tidak langsung diparadigmakan dalam gagasan-gagasan yang mendasari peleburan batas kesenian dan kehidupan seperti diwacanakan oleh seni kontemporer. Suasana penantian, misalnya, mungkin masih seperti mengacu pada “modernisme” Becket, taruhlah dalam Waiting for Godot.
9.EvaluasiNamun, para pendukung, katakanlah Niniek, Simatupang, serta tidak ketinggalan penata musik, Tony Prabowo, dengan kematangannya telah menjembatani apa yang bisa dicapai naskah tersebut dengan publiknya. Ini masih didukung adegan sekilas yang menjadi penting, ketika Nezar Patria tiba-tiba muncul di panggung beberapa detik. Sementara saksofon yang melengkingkan blues oleh Budi Winarto yang menandai pergantian babak, setiap saat menggarisbawahi, betapa pahit dan mengenaskan sebetulnya hidup di republik ini. Itulah yang membuat hati banyak orang teriris dan sebagian menjadi sembab matanya ketika keluar dari gedung pertunjukan.
10.RangkumanDi panggung, Niniek berujar, “Sudah setahun lebih. Setiap malam aku berdoa mengharapkan keselamatan Satria, hidup atau mati. Aku hanya ingin kejelasan....” Sementara Simatupang berdiri, maju ke ujung panggung dan bermonolog, “Mengapa kau culik anak kami? Apa bisa pertanyaan ini dijawab oleh seseorang yang merasa memberi perintah menculiknya?” Pertanyaan itu belum terjawab di atas pentas. Juga di luar pentas.

Teks di atas mengulas sebuah drama berjudul “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” Sebelum penulis teks masuk pada bagian orientasi, terdapat dialog antara tokoh Ibu dan Bapak. Apa yang mereka bicarakan?Mereka membicarakan tentang kekejaman seseorang yang telah menculik anaknya tanpa alasan apapun (belum ada kejelasan). Mereka selalu berdoa mengharapkan keselamatan anaknya (Satria).
Ada berapa paragrafkah orientasi yang terlihat pada teks tersebut? Pada teks tersebut terdapat 4 paragraf orientasi yaitu paragraf 1 sampai dengan 4 didalam paragraph-paragraf tersebut terdapat gambaran umum mengenai drama tersebut dan terdapat paparan tentang nama,kegunaan dan sebagainya.
Apa tema yang diangkat dalam drama yang ditulis dan disutradarai Seno Gumira Ajidarma ini? “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” mengangkat tema politik. Dalam drama tersebut bercerita mengenai keadaan politik dan peristiwa kekerasan yang terjadi pada tahun 1965 dan seterusnya dimana tidak adanya kejelasan dan hentinya hingga akhir-akhir ini, politik Negara yang carut-marut.
Mengapa banyak mata penonton yang berkaca-kaca setelah menyaksikan pementasan drama tersebut? Karena suasana cerita dapat mencengkam oleh kepiawaian acting dua actor handal(sebagai ibu dan bapak).
Termasuk corak apa teks ulasan di atas? Mengapa? Dalam teks ulasan tersebut merupakan corak kritik apresiasi  dimana sang pengulas memberikan tanggapan positif terhadap film ini.

Memang kekurangan merupakan dorongan atas penulisan kritik, tetapi kalian mesti membuka diri untuk melihat bagian-bagian positifnya untuk dikemukakan kepada khalayak dalam ulasan yang kalian bangun. Apabila memungkinkan, dalam mengulas sebuah karya dari sisi negatifnya, kalian memberikan jalan keluarnya. Kritikus yang demikian akan disegani dan dihormati serta didengar pendapatnya karena kritiknya jujur, benar, dan bermanfaat.
Pada ketiga teks ulasan tersebut, terdapat kelebihan, kekurangan, dan jalan keluar yang diberikan penulisnya pada kolom di bawah ini
No.Judul Teks UlasanKelebihanKekuranganJalan Keluar
1.Belajar Ikhlas dari hafalan shalat Delisa
  1. Kemunculan tokoh yang dapat menghidupkan suasana cerita. 
  2. Bukan sebuah drama yang terlalu mendramatisir dan klise. 
  3. Banyak mengandung nilai moral. 
  4. Akting pemain yang memukau. 
  5. Adegan-adegan tidak berlebihan.
  1. Penggambaran tsunami tidak maksimal 
  2. Beberapa akting anak-anak yang masih kaku 
  3. Penggambaran keikhlasan yang berlebihan 
  4. Beberapa adegan terlihat seperti dipaksakan 
  5. Kisah tidak mengesankan berlatar belakang Aceh
  1. Pembawaan akting nirina yang mampu membantu akting anak-anak yang masih kakub) 
  2. Film akhir tahun yang manis dan layak untuk disaksikan 
  3. Adegan yang tepat 
  4. Kecanggihan teknologi harus diperbaiki 
  5. Jangan membuat peran berlebihan
2.Gara-gara Kemben Film Gending Sriwijaya
  1. Kisah padat dan tidak bertele-tele 
  2. Film yang dengan leluasa menyindir politik Indonesia 
  3. Akting pemain memukau
  4.  Musik yang mendukung suasana 
  5. Koreografi laga yang apik
  1. Harus direvisi dulu sebelum ditayangkan
  2. Kelemahan terletak pada cerita 
  3. Kisah terlalu berlebihan dan mengada-ada 
  4. Riset sejarah tidak mendukung 
  5. Penggunaan kostum tidak sesuai dengan kisah atau sejarah
  1. Perlu diadakannya riset yang jelas 
  2. Harus melakukan revisi sebelum ditayangkan 
  3. Harus menampilkan kisah yang sesuai dengan keadaan asli sejarah 
  4. Mencari sumber yang jelas. 
  5. Mengklarifikasi kesalahan film
3.“Mengapa Kau Culik Anak Kami” Pertanyaaan Itu Belum Terjawab
  1. Banyak penonton berkaca-kaca menyaksikannya 
  2. Akting para pemain yang andal 
  3. Penggarapan artistik yang memukau 
  4. Sound yang menggambarkan kesedihan dengan apik
  5. Kisah dari kehidupan sehari-hari
  1. Kisah tidak digambarkan secara langsung
  2. Suasana terlalu modernism
  1. Cerita harus to the point
  2. Menggambarkan suasana sebagaimana mestinya

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: Berita itu muncul dalam harian Kompas. Tanda petik (“...”) dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya: Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 5 buku itu. Oleh sebab itu, penulisan judul film atau drama yang dipakai dalam kalimat menggunakan tanda petik (“...”), sedangkan judul novel dituliskan dengan huruf miring.
Pada ketiga teks ulasan tersebut terdapat beberapa kesalahan penulisan judul film dan drama. Bacalah sekali lagi secara saksama ketiga teks ulasan itu, terutama pada penulisan judul film dan drama.
No.KalimatBenarSalah
1.Scene yang dahsyat dari film “Hafalan Shalat Delisa” membuat saya terhenyak.-
2.Aktingnya mengingatkan pada Gina Novalista dalam Mirror Never Lies yang menjadi nominasi artis terbaik FFI 2011.-
3.
Drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” ditulis dan disutradarai oleh Seno Gumira Ajidarma.
-
4.
Ia pernah menggelar drama karyanya berjudul Pertunjukan Segera Dimulai pada 1976.
-
5.
Belakangan, ia mementaskan Tumirah Sang Mucikari(1998) yang diilhami oleh huru-hara politik di Tanah Air.
-
6.
Film Gending Sriwijaya yang disutradarai Hanung Bramantyo menuai kontroversi.
-
7.
Ini kerja sama kedua setelah film “Mengejar Angin”.
-
8.
Film Gending Sriwijaya digarap Hanung Bramantyo bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggunakan dana APBD.
-
9.
Film “Hafalan Shalat Delisa” diangkat dari novel yang berjudul sama, Hafalan Shalat Delisa.
-
10.
Nurhadi menilai kelemahan film “Gending Sriwijaya” terletak pada cerita pertentangan dan perebutan tahta oleh dua anak raja

Baca Selengkapnya ....
trikmudahseo support evafashionstore - Original design by Bamz | Copyright of Bahasa Indonesia Kelas XI.